Sufik ‘is
Malam yang dingin mencubit kulit tipis
Pembenaran yang tidak baik segera ditepis
mulailah kata-kata ku rintis
Syahdu dan mencekam ditengah gerimis
Aku bersimpuh dan menangis
Jangan ucapkan hal yang miris
Hati ini teriris-iris
Lihatlah apa yang melekat pada para darwis
Hanya cinta untuk Tuhan yang begitu manis
Aku menangis, karena cinta itu tidaklah habis
Inilah jalan yang sudah bergaris