Happy Eid Mubarak…. Jakarta Timur, 7/17/2015
Terbaring lemah di tempat tidur terkalahkan oleh Rhinovirus. Lebaran di dalam keluarga orang lain. Perasaan ini serasa mau meledak ketika setiap kali mama menelpon dari suasana halal-bihalal. Pertama Isak tangis dari Mamiq (bapak) kemudia niniq (nenek) yang tak sanggup berkata-kata banyak hanya berkata “pulang” dengan tangis yang mencekik pernapasan kami. Bathin ini teriris-iris, setiap telepon berdering ada saja kabar mengejutkan. Kemudian berdering lagi telepon tiba-tiba terdengar suara teman lama menyapa. Mbak Elok… wanita teman kost dulu di Mataram yang sudah kehilangan kontak cukup lama. Ternyata dia menikah dengan sepupuku. Ah dunia memang sedaun kelor. Apa lagi sekarang??
Meriang rasa badan ini dibersihkan Allah karena masih saja kotor walau sudah menjalani ibadah puasa. Usainya Ramadhan rupanya tidak cukup sama sekali untuk menggugurkan dosa-dosa ku yang tak terhitung jumlahnya. Pikiran ini melayang jauh tak bisa memejamkan mata. Ingin beristirahat tapi entah aku merasa menginginkan kabar-kabar selanjutnya.
Peluhku mengalir seperti anakan sungai di dalam suhu 91°F. Pikiranku melayang, inilah kota selanjutnya… entahlah. Ingusku juga tak kalah alirannya. Tisue helai demi helai menjadi lembab. Wonder day aku masih menunggu kabar-kabar lainnya…