Random

[Collapse]

 

18:45 Suhu badan diatas rata-rata. Baru saja sesendok nasi didalam mulut. Tiba-tiba raga ini terasa kaku desiran darah dari ujung-ujung mengunci persendianku. Akupun terkujur berlutut mengeluarkan teriakan lirihku yang kupekikkan semampuku. Memanggil harapan dari manusia yang tersadar. Waktu tampak berhenti seketika. Suhu badan berubah dalam sekejap. Netra ini hanya sanggup memandang lemah kesatu titik. Mulut ini mulai ingat akan ucapan. Benak menuntunnya untuk mengucap tiada Tuhan selain Allah. Aku merasakannya didalam dekapan seseorang yang berusaha mempertahankanku. Detak jantungnya begitu panik. Aku mendengarnya. Tapi aku tak sanggup bereaksi. Aku terkapar. Dan aku paham “sesuatu”.

Leave a comment