
Ya Allah… janganlah berpaling dari kami.
Jangan tinggalkan kami.
Terimalah sujud kami.
Ya Allah Ya Rahim… kami hanya merasakan kasih sayang Mu.
"Alhamdulillah…." ๐

Ya Allah… janganlah berpaling dari kami.
Jangan tinggalkan kami.
Terimalah sujud kami.
Ya Allah Ya Rahim… kami hanya merasakan kasih sayang Mu.
Iiish ini film series Indonesia yang Indonesianya dapet banget. Asli suka banget sama cerita dan nuansanya. Film yang diangkat dari novel dengan judul yang sama karya Ratih Kumala ini menceritakan perkembangan industri kretek di Jawa dari zaman awal-awal kemerdekaan. Plotnya disini maju mundur dari jaman Jeng Yah pasa awal-awal kemerdekaan dan masa anak-anak mereka yang mencari tahu tentang Jeng Yah (Dasiyah).
Kata adek setelah nonton film ini saya keinget puisi-puisi kakak yang rada-rada suram itu haha. Puisi-puisi itu seketika hidup kembali. Apa lagi suasana rilis series ini di awal musim hujan. Musim yang seketika membuat jeda dalam aktivitas manusia. Air mengguyur bumi. Bumi mengeluarkan aroma-aroma tanah dan percikan memori. Yah begitulah ya kesan akan bertautan di masing-masing otak penikmatnya. Tergantung pengalaman yang mereka bawah dalam hidup.
Gak tau mengapa keras rasa rindu ingin pulang abis nonton filmnya. Tanpa babibu saya menelpon orang tua saya.
“Alah-alah… sendu cah ayu di rumah berdua sama mamiq aroma kembang sandat mengalun semerbak masuk dari sela-sela jendela kamar mama”. Mama bercerita ngalor ngidul tetap kudengar seindah kidung-kidung. Katanya hujan hampir setiap hari sekarang. Empang yang di kebon sudah digali lagi biar menampung air hujan yang lebih banyak. Hari ini mama masak ikan tongkol goreng terus pakai sambal terasi sama sayur bening daun kelor. Mamiq bercerita bibit padi yang akan kita tanam tahun ini varietas yang berbeda semoga Gusti Allah ridhai dengan hasil panen yang berkah. Aamiin…
Sejak mereka sibuk tinggal di dusun berdua mereka terlihat sangat mengilhami hidup yang damai. Masya Allah.
Entahlah mengapa cerita gadis kretek mengantarkan saya memandang kehidupan di rumah orang tua saya.
Indonesia sekarang sudah punya kereta cepat. Mari kita coba!
Dan seberpolusi itu.