Muhasabah

๐Ÿฆข

“Hil kamu itu bisa jadi orang baik dan tenang kalau menjalani hidup ya karena kamu itu udah punya privilege udah nyaman hidupmu. Kamu bisa gak marah alias bodo amat karena kamu gak punya masalah. Coba kamu dulu hidupnya miskin bisa jadi kamu juga senorak orang-orang itu, seserakah orang itu. Pernah gak sih kamu melihat dari sisi ini? Orang yang kaya baru setelah hidupnya pelik punya mental yang sangat berbeda. Mereka sangat menghargai hartanya, mereka merasa menang dan patut serta puas jika pamer. Karena menurut mereka telah cukup sudah orang-orang yang dahulu menganggap remeh mereka, menjadikan mereka orang nomor belakang”.

“Sahabatku.. memangnya bagian mana yang aku keluhkan?”

“Tidak ada perbuatan jahat yang harus diberi excuse. Rizki yaitu harta, kedudukan, kesehatan, keluarga sanak saudara, ilmu pengetahuan dan apapun itu adalah sarana yang Tuhan berikan untuk manusia beribadah. Lebih banyak rizkinya seharusnya dia beribadah lebih banyak dan lebih luas dan lebih berguna bagi orang lain. Tidak boleh ada excuse seperti itu untuk membenarkan kejahatan”.

“Sifat baik dan tenang itu adalah ukuran lain… kamu hanya belum pernah bertemu dengan orang miskin yang penuh rasa syukur sehingga membuat wajahnya tampak ringan tanpa beban. Tidak pernah mempermasalahkan dirinya siapa, tapi hanya bersyukur dan bertindak sesuai kemampuannya membahagiakan orang sekitarnya karena Allah. Membantu orang sekitarnya beribadah dengan tenang. Ia cukup dengan Allah bersamanya.”

“Jika kamu sekarang menjadi orang berada setelah melalui masa pelik, maka jangan mengulang luka yang kau dapat dulu saat miskin atau susah pada orang lain.”

Muhasabah, Random

Sementara ini yang bisa aku lakukan.

piper.gifCahaya menelisik dibalik kaca-kaca gedung seberang. Suara mesin potocopy, gesekan kertas, suara sahut-sahutan dering telephone bercampur memecah heningku seketika. Mata lelah ini kembali memandang screen komputerku. Pikiran jauh melayang melampaui pulau tempat aku terlahir. Pikirku adalah emak dan mamiq. Mata ini mulai lembab. Kutarik nafas dalam-dalam. Ya Rabb… Bahagiakan mereka jika aku ini tak kunjung sanggup. Bahagiakan ia di akhiratmu jangan kau butakan dengan kebahagiaan dunia yang hina ini. Pun diriku sendiri.

Muhasabah, Random

Eid ul Fitri 1438H

Kata-Ucapan-Idul-Fitri-1437-H

ุงู„ู„ู‡ู ุฃูƒู’ุจูŽุฑู, ุงู„ู„ู‡ูย ุฃูƒู’ุจูŽุฑู, ุงู„ู„ู‡ูย ุฃูƒู’ุจูŽุฑู ุฅูู„ู‡ูŽ ุฅูู„ุงูŽู‘ย ุงู„ู„ู‡ู ูˆุงู„ู„ู‡ูย ุฃูƒู’ุจูŽุฑู
ย ุงู„ู„ู‡ูย ุฃูƒู’ุจูŽุฑูย ูˆูŽูู„ู„ู‡ูย ุงู„ุญูŽู…ู’ุฏู

“Allaahu akbar, Allaahu akbar, Allaahu akbar,

Laa illaa haillallah-huwaallaahuakbar
Allaahu akbar walillaahil hamd’.”

ุชูŽู‚ูŽุจูŽู‘ู„ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ู…ูู†ูŽู‘ุง ูˆูŽ ู…ูู†ู’ูƒูู…ู’

Lebaran kali ini gak bareng keluarga sedih… tapi karena ini hari kemenangan kita tidak boleh berlarut dalam kesedihan so nikmati aja nikmat Allah apapun itu bentuknya. Karena Allah sangat menyukai orang-orang yang bersyukur. Terimakasih Ya Allah…