Suede day
Aroma kayu dengan bunga lavender yang tiba-tiba tercium di bawah teriknya mentari yang mulai tergelincir. Masih kusesap kretekku yang menemani tarian jemariku di atas keyboard. Siang ini begitu terik. Ada gundah namun ku tepis. Aku hanya ingin bermain kata-kata. Di sini, bersama mu. Kini aku mulai tidak peduli. Kurasa seperti itulah yang terbaik. Awan terlihat berarak-arak terbawa angin. Sesekali birunya langit lazuardi sehingga tampak tenang di balik awan yang mulai menggumpal. Namun beberapa menit kemudian mataku terpincing menahan silau karena mega kini dihembus bayu menjauh.
Silir-silir udara yang menyambut sore. Burung-burung berkicau. Suara music slow jazz. Suara kendaraan datang dan berlalu, aku tak terlalu peduli. Siang menjelang sore ini begitu lain. Pikirku terbang melewati apapun di ujung pandang. Menyelam di alam pikiran, beberapa kali pertanyaan akan diriku mengacaukan pikiranku argh! Aku tak menyukainya. Kubuat diriku kembali pada rangkaian kata-kata.
Kini aku berada di padang masa lalu. Setiap wajah-wajah mulai bermunculan membawa rupa-rupa cerita yang pernah tercipta. Sepercik energi yang begitu indah sekaligus sedikit membuat roller coaster dan kupu-kupu berkeliaran di perut ini.
Begitu episode-episode hidup datang mengurai gulungan pita film perlahan berputar. Aku duduk bak menonton sebuah pertunjukan di ruang amphitheater. Sendiri. Menyaksikan kisah-kisah yang pernah aku lalui. Kadang aku bergumam takjub. Terkadang aku ingin menyingkirkan beberapa kisah tapi tentu aku tak mampu. Senyum terkembang melihat banyak sekali scene kisah-kisah yang harus aku syukuri. Tak luput juga kisah-kisah pilu datang dan sembuh.
Sampailah di penghujung cerita. Kudapati kini didepan layar sesosok wanita sedang duduk sendiri di tengah amphitheater memandangi dirinya sendiri. Filmnya berputar lebih lambat dan terdiam menyesuaikan waktu.
Kata dan Suara
Haiiiiii….. aku sekarang ada kanal spotipy untuk menyalurkan kata-kata hati manusia-manusia yang ingin diucapkan dalam sembunyi yang membagi rasa dan maknanya bagi setiap pendengar. Kalau kalian ada sajak atau puisi yang selama ini terpendam dan ingin seseorang membacakannya untuk kamu, sini… sini biar aku bacain di kanal aku ini “Hilybink”.
Dan seberpolusi itu.